Gudangkarir.com – Baru-baru ini kita sering mendengar di berita televisi tentang maraknya penipuan berkedok lowongan kerja.
Kejadian ini sebetulnya bukanlah hal yang baru, melainkan sudah terjadi bertahun-tahun lalu dan sampai sekarang masih tetap ada. Yang berbeda hanya modus dan media penyampaiannya saja.
Kalau kita amati saat ini, motifnya semakin beragam menyesuaikan media dan teknologi yang terus berkembang pesat.
Pemerintah tentu sudah bertindak terhadap maraknya kasus penipuan berkedok lowongan kerja. Namun tetap saja kasus seperti ini selalu ada dan ada lagi.
Untuk itu perlu kita membekali diri dengan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi agar kita dapat terhindar dari modus penipuan berkedok lowongan kerja.
Pada artikel kali ini admin akan berbagi informasi bentuk-bentuk atau modus penipuan berkedok lowongan kerja.
1. Mengatasnamakan Perusahaan Besar namun Menggunakan Situs Domain Gratisan
Modus penipaun berkedok lowongan kerja bisa dilihat kejelasan informasi perusahaan dan situs pendaftarannya. Seringkali penipu mengatasnakan Perusahaan besar namun menggunakan link situs pendaftaran gratisan misalnya @yahoo.com, @gmail.com dan sejenisnya.
Idealnya situs pendaftaran menggunakan situs web resmi milik perusahaan, contohnya https://recruitment.pertamina.com/. Kalau kita amati .pertamina.com merupakan domain resmi yang dimiliki oleh PT Pertamina Persero. Sehingga informasi yang disajikan sudah pasti asli.
Dalam modus penipuan berkedok lowongan kerja, seringkali penipu membuat tampilan website menyerupai website resmi dengan domain berbeda misalnya pertamina.id atau pertamina.wordpress.com
Hal tersebut dilakukan agar pendaftaran terlihat asli dan terpercaya. Sehingga kita perlu tahu benar situs resmi dari perusahaan yang akan dilamar.
Bagi para pencari kerja yang masih tergolong baru dan polos, terkadang hal seperti ini diabaikan karena terlalu fokus pada isi kontennya.
2. Informasi Dikirim Lewat SMS, Telepon, atau Surat Elektronik Palsu (Email)
Kalian pernah menerima SMS “mama minta pulsa”?. Penipuan berkedok lowongan kerja juga seringkali di lakukan melalui SMS, telepon, dan surel palsu.
Modus yang dilakukan bisanya dengan memberitahukan informasi bahwa job seeker atau korban telah diterima kerja di suatu perusahaan.
Pesan ini tergolong random dan sering sekali menyasar mereka yang tidak sedang melamar kerja, sehingga akan sangat mudah dikenali oleh korban bahwa informasi tersebut palsu.
Berbeda kasus jika pesan tersebut menyasar pada job seeker yang baru saja melamar kerja dan sedang menunggu panggilan kerja. Dalam kondisi tersebut bisa saja pencari kerja langsung percaya dan bersedia mengikuti aturan main penipu.
Ujung dari modus penipuan berkedok lowongan kerja ini mengarah agar si pencari kerja atau korban membayar sejumlah uang dengan berbagai alasan misalnya pembuatan id card, transportasi untuk interview, dan lain sebagainya.
Idealnya, lowongan kerja tidak akan memungut uang sepeserpun kepada pencari kerja alias gratis.
3. Iming-iming Gaji Tinggi
Penting sekali buat job seekers untuk mengenali berapa standar gaji pada posisi yang sedang ia lamar atau lowongan yang ditawarkan.
Penipuan berkedok lowongan kerja sering kali menawarkan iming-iming gaji yang sangat tinggi untuk posisi pekerjaan yang tidak relevan.
Siapa yang tidak mau memiliki gaji tinggi dengan beban kerja yang relatif ringan? Pasti semua pingin dong! kondisi psikologis inilah yang dijadikan celah oleh penipu untuk mengelabui korban.
Cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan terlebih dahulu mencari tahu berapa standar gaji pada posisi tersebut.
Job seekers juga perlu tahu kalau perusahaan profesional biasanya tidak mematok nilai gaji, melainkan hanya menyebutkan range saja. Adapun informasi gaji biasanya diberikan pada sesi wawancara kerja.
4. Informasi Pekerjaan Kurang Lengkap, Kurang Jelas, dan Identitas Perusahaan Tidak Jelas
Modus penipuan berkedok lowongan kerja yang selanjutnya bisa dikebali dari kelengkapan informasi yang disajikan.
Jika pada nomor 1 adalah menggunakan identitas palsu untuk perusahaan besar dan terkenal, pada nomor 4 ini lebih pada perusahaan yang tidak terlalu terkenal.
Modus ini dapat kita kenali dari tidak lengkapnya inforamasi yang disajikan. Misalnya hanya menyebutkan posisi pekerjaan saja.
Posisi pekerjaan yang disebutkanpun biasanya untuk posisi-posisi yang general misalnya Staff admin, Management traine, Staff kantor, dan sejenisnya.
Modus penipuan ini biasanya tidak mau menyebutkan deskripsi pekerjaan dan identitas perusahaan. Seperti tidak menyebukan lokasi, bidang perusahaan, alamat perusahaan.
Untuk mengantisipasi jenis penipuan ini kita perlu check dan recheck melalui google dan sosial media, apakah benar perusahaan ini ada dan bagaiman review dari netizen budiman.
5. Meminta dengan Memaksa untuk Membayar Sejumlah Uang
Muara dari penipuan berkedok lowongan kerja adalah meminta sejumlah uang kepada korban. Seringkali gaya bicara yang mereka pakai sedikit memaksa dan terkesan mendesak job seekers.
Para penipu akan meminta sejumlah uang kepada pencari kerja atau korban dengan dalih untuk persyaratan administratif seperti pembuatan id card, pendaftaran asuransi, tiket pesawat/ kereta, dan lain sebagainya agar kamu diterima.
Perlu diingat bahwa hampir semua informasi lowongan kerja tidak memungut biaya pendaftaran. Jadi apabila kalian diminta untuk membayar sejumlah uang, pastikan kalian menolak dengan tegas ya!
Sekian artikel yang dapat admin bagikan kepada kalian semua, semoga informasi ini bisa memberikan wawasan kepada sobat gudangkrir agar lebih jeli dan terhindar dari berbagai modus penipuan berkedok lowongan kerja.
Semoga bermanfaat