Bedah Bisnis Sprei
© Shopee

Gudangkarir.com – Sprei merupakan kebutuhan rumah tangga yang belum ada produk komplementer atau penggantinya. Sampai saat ini sprei masih dianggap produk yang paling praktis dan efisien untuk digunakan karena perawatannya yang tergolong mudah. Baik di industri perhotelan, rumah sakit, semua menggunakan sprei sebagai pelindung tempat tidur.

Pada segmen entrepreneur kali ini, gudangkarir akan membahas model bisnis sprei dengan menggunakan studi kasus pengusaha yang telah di liput oleh media CNBC Indonesia. Artikel ini kami tujukan kepada pengunjung situs gudangkarir.com yang sedang mencari inspirasi atau ide berwirausaha ataupun yang sedang belajar mengembangkan bisnis sprei.

Bisnis yang menyasar segmen rumah tangga pada dasarnya memiliki banyak turunan produk yang bisa dijual. Jika mau mengawali berjualan produk sprei dan berhasil, kamu dapat mengembangkan produk lain seperti bed cover, karpet, handuk hampers, selimut, dan lain sebagainya.

Pengembangan beberapa macam produk dengan segmen yang sama tersebut dinamakan diversifikasi produk. Strategi ini banyak diterapkan oleh para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya.

Berbicara tentang bisnis sprei, ada inspirasi menarik dari seorang ibu 2 anak bernama Maria Tanesia yang kini telah menjelma menjadi pengusaha UMKM sukses di bidangnya.

Bagaimana Maria Mengawali Usaha Bisnis Sprei?

Maria Tenesia mengawali bisnis sprei dengan nama “Proven Sprei” pada tahun 2008 dengan modal awal Rp 200 ribu. Dalam memulai usahanya, Ibu dua anak tersebut harus mencari bahan, mengukur kasur, dan memasang sprei seluruh pelanggannya sendiri.

Siapa Segmen Market & Bagaimana Strategi Pemasarannya?

Dalam memproduksi sprei, Maria dibantu oleh ibunya. Sedangkan dia yang melakukan proses pemasaran. Strategi marketing yang dilakukan Maria yaitu dengan cara memberikan brosur kepada tetangganya. Sampai kemudian bisnis sprei Maria cukup dikelan oleh masyarakat melalui mulut ke mulut.

Seiring dengan permintaan yang semakin banyak, Proven Sprei membuka toko pertama dengan mempekerjakan satu karyawan sebagai penjahit. Kurang lebih selama 8 tahun berjualan secara offline, Maria kemudian mencoba peruntungan baru secara online.

Dalam memasarkan produknya secara online, Maria menggunakan marketplace shopee di tahun 2016 karena ajakan seorang reseller.

Bisnis Maria pun kini semakin berkembang dan dapat membuka lapangan kerja bagi lebih banyak orang. Bermula dari satu karyawan jahit, kini bisnis Proven Sprei milik Maria telah menyentuh supplier tekstil lokal, reseller yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Tidak hanya itu, Maria juga memberikan kesempatan kepada orang yang putus sekolah untuk menjadi karyawannya, seperti posisi penjahit, staff admin, pemotong pola, dan bagian pengemasan.

Baca : Modal Rp 200 Ribu, Ibu Ini Jual Sprei Sampai Go Global

Strategi Maria Hadapi Badai Pandemi Covid 19

Dampak pandemi Covid 19 memang sangat luar biasa, tak terkecuali bisnis milik Maria, Proven Sprei. Sebelum pandemi, Proven Sprei aktif menjual produknya baik secara offline maupun online.

Namun selama pandemi berlangsung, Maria lebih fokus melakukan penjualan secara online melalui Shopee sambil mempertahankan karyawannya. Melalui dukungan yang diberikan oleh shopee, Maria belajar bagaimana mengelola dan mengoptimasi tokonya lebih baik lagi sehingga dapat mengjangkau pasar yang lebih luas.

Memanfaatkan Berbagai Fitur Program Shopee

Dilansir dalam CNBC Indonesia, Maria mengaku sangat terbantu dengan adanya shopee yang dilengkapi berbagai fitur seperti flash sale, diskon, gratis ongkir dan berbagai program lainnya.

“Sejak berjualan online bersama Shopee, penjualan Proven Sprei naik menjadi sekitar 150 pesanan per hari dan sudah berhasil memproduksi ribuan sprei berbahan lokal,” jelasnya di Jakarta, Sabtu (5/6/2021).

Penjualan Maria terdongkrak melalui program dan kampanya besar yang ditawarkan oleh shopee seperti 6.6 Rumah dan Hobi Sale.

“Kami memberikan berbagai promo seperti diskon s/d 70%, produk-produk yang dijual dengan harga di bawah Rp 50.000 serta voucher diskon toko sampai 50% yang akan aktif di tanggal tertentu selama periode kampanye 6.6 berlangsung,” tambahnya.

Maria mengaku, di puncak kampanya dapat mengantongi penjualan tiga kali lipat daripada hari biasanya.

Mengikuti Program Ekspor Shopee

Kesuksesan dalam bermain di pasar dalam negeri tidak lantas membuat Maria berhenti berinovasi. Pada tahun 2020 dia mengikuti program Ekspor yang diselenggarakan oleh shopee.

Menurutnya, program ekspor tersebut sangat nyata dalam membantu perluasan penjualan Proven Sprei. Sampai saat ini, Bisnis ibu 2 anak tersebut telah berhasil menjual produknya ke berbagai tujuan ekspor shopee seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Baca : Cara Bayar Pajak PPH Final UMKM Online Tanpa Ribet

Apa Bahan Sprei yang Paling Diminati ?

“Pesanan terpopuler adalah sprei tipe katun, ini juga merupakan produk yang paling banyak dibeli oleh pelanggan kami di Indonesia. Sejak saat itu saya bersemangat untuk dapat terus meningkatkan penjualan ekspor bersama dengan Shopee. Proven sendiri artinya terbukti dalam Bahasa Inggris, dengan perjalanan ekspor bersama Shopee ini, rasanya Proven, sprei Tangerang desainnya cocok untuk pelanggan di mancanegara dan tidak kalah kualitasnya,” ujarnya.

Setelah membaca artikel tersebut, apakah kamu sudah yakin dan bertambah semangat untuk memulai usaha bisnis sprei? Silahkan komentar di bawah ya! Good luck

Sukses Bisnis Sprei Modal 200 Ribuan! Begini Strateginya

Maulana Amrullah

Expert Contributor at gudangkarir - SEO Content Writer Specialist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *